Enaknya Jadi Introvert

Ketika mendengar kata introvert, apa yang terlintas dalam pikiran kalian? 
Kalau aku, langsung memikirkan diriku sendiri, hehe... 
Orang-orang di sekitarku bilang aku ini introvert yang cerewet. Bagaimana bisa? Well,  tidak ada orang yang sepenuhnya introvert atau extrovert, pada dasarnya ada sebagian dari kepribadian tersebut yang menyebrang ke kepribadian yang lain, sehingga ya, menjadi introvert yang cerewet bukanlah hal yang mustahil. 

Dictionary.com mendefinisikan introvert sebagai karakter pada diri seseorang yang hanya terfokus pada pikiran dan perasaannya sendiri (tapi bukan berarti ga peduli sama sekitarnya lho yaa, *membela diri*). Berbeda dengan lawannya, extrovert, yang lebih senang memperhatikan lingkunagan di sekitarnya. 

Menjadi introvert sering kali dicap sebagai seorang yang misterius, tidak banyak bicara, dan lebih suka menyendiri. Terus, apasih enaknya jadi introvert?

Tim Anti Takut Jomblo

Seorang introvert adalah penikmat kesendirian yang handal. Kalau kamu jomblo dan introvert, niscaya kamu seperti menemukan surgamu sendiri. Kamu bebas ngapain aja dan ngga takut kalo musti ngelakuin hal itu sendirian. Lebih banyak me-time buat introvert semakin membuatnya bahagia. Karena dia akan punya lebih banyak waktu untuk memikirkan atau menekuni hal-hal yang disukai tanpa ada gangguan dari pacar yang biasanya suka minta diperhatiin 24/7, wkwk
Tapi bukan berarti introvert ga asyik ya buat dijadikan teman hidup, karena kamu akan menemukan kejutan-kejutan dari pasanganmu yang introvert. Meskipun harus banyak sabar buat bisa tau aturan mainnya. hihihi...

Self-Healingnya Tidak Butuh Modal Banyak

Setiap orang pasti punya caranya masing-masing untuk self-healing, atau cara mereka mengobati diri mereka sendiri kalo lagi ada masalah. Begitu pula dengan si introvert. Meskipun tidak semua introvert memiliki metode self-healing yang sama, tapi menyendiri dalam kamar, mengisolasi diri dari jangkauan orang lain dan menyibukkan diri dengan hal-hal favoritnya biasanya sudah cukup untuk membuat si introvert kembali ke mood nya yang semula. 

Mysterious? Nah, We are Cool

Banyak yang bilang kalau orang introvert itu misterius, susah ditebak, susah dikorek maunya apa. Tapi emang bener, sih. Mungkin. Sebenernya, bukan misterius. Tapi introvert itu jarang bisa menceritakan dirinya ke orang lain. Mereka lebih banyak menjadi pendengar kalau lagi sama orang lain. Introvert bisa saja menjadi speaker dan bukan listener, tapi mereka akan cenderung untuk membicarakan hal-hal yang mereka anggap menarik, bukan menceritakan diri mereka sendiri. Jadi, orang-orang di sekeliling mereka beranggapan bahwa si introvert ini adalah orang yang misterius, karena banyak sekali dalam dirinya yang tidak dia jelaskan kepada orang lain. Butuh skill khusus memang biar bisa tau seluk beluknya si introvert ini.  
Tapi buat para introvert di luar sana, berbahagialah karena dicap misterius. Misterius itu kece, orang harus memberikan effort lebih buat tau who you really are. Jadi bukan orang sembarangan yang bisa tau dan kenal kamu. Keren, kan? 

Introvert Bisa kok jadi Cerewet

Pada dasarnya, orang introvert hanya perlu menemukan orang yang tepat untuk berbagi peliknya isi otak dan hatinya. Orang dengan kepribadian introvert cenderung untuk memiliki 'dunianya sendiri' yang mungkin ga pernah kepikiran sama orang lain (ini juga sih yang buat si introvert dibilang misterius). Dalam diamnya si introvert, dia menyimpan banyak pemikiran-pemikiran yang sebenernya pengen dia share ke orang lain. Hanya saja dia ga bisa buat cerita ke sembarang orang. Dia hanya akan cerita ke orang-orang yang dia anggap bisa dipercaya, orang yang membuat dia nyaman untuk menunjukkan siapa dia sebenarnya. Kalau sudah begitu, si introvert akan berubah menjadi cerewet. Ibarat bendungan yang akhirnya jebol setelah banjir bandang. Luapan berbagai perasaan dan pemikiran tumpah ruah yang membuatnya jadi cerewet seketika. wkwk.

 
*

Seperti itulah kurang lebih enaknya jadi introvert. Susahnya apa? Banyak. Kalian ga akan kuat, biar aku saja (Thanks to Kang Pidi Baiq yang sudah menciptakan frasa ini, sehingga nggombalin orang terasa makin gombal).
 
Terlepas dari itu semua, setiap orang punya keunikannya masing-masing. Sungguh tidak adil rasanya kalau kita menyamaratakan standar kita dalam berinteraksi dengan semua orang. Kita tentu saja tidak bisa memperlakukan si introvert sama dengan cara kita berteman dengan si extrovert. Begitu pula sebaliknya. 
Bermacam-macam orang di dunia ini hadir bukan untuk kita beri label A, B, C, dan seterusnya. Tugas kita adalah untuk berlaku selayaknya manusia dan memanusiakan manusia lain. Sesederhana itu, tapi tidak mudah, ya? 


P.S. 
Tulisan ini lahir setelah tengah malam berbalas DM dengan seorang kawan yang akhirnya mengingatkan saya bahwa sesungguhnya menjadi seorang introvert itu tidak buruk, bahwa kita harus enjoy, dan yang paling penting, cobalah menjadi introvert yang jujur pada diri sendiri. Thanks mbak. hehe..

Selamat menikmati~ 



Komentar

  1. Setelah baca ini aku jadi bingung aku sbenernya introvert apa extrovert, karena kayak ada perpaduan diantara keduanya mbak hehe.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikut ngobrol disini ya, hehe. Nah, iya mungkin ambivert kali kamu El. Ambivert itu gabungan antara ekstrovert dan introvert.
      Eh sekarang nanya sama mba Reska, seberapa yakin sampean kalau sampean itu termasuk introvert mbak? Dan apa setidaknya hal yang membuat sampean percaya pada org lain dan bisa cerita segala hal dgnnya?

      Hapus
    2. Aku yakin kalo aku introvert sekitar 70-80% hehe.
      Terus yang membuat aku yakin ke orang lain biasanya melalui proses yg cukup lama sih, kaya aku udah sering ngobrol sama dia, dan tau kalo dia bisa dengerin bualanku. Gitu, hehe

      Hapus
    3. Pasti bakalan percaya bgt sekalinya percaya ya mba, tp kalo skalinya dikecewain susah buat percaya lagi?

      Hapus
    4. Betul mbak, kalo udah percaya bakalan percaya banget, tapi sekalinya kecewa, harus mulai dari awal lagi buat bisa percaya lagi, hehe

      Hapus
  2. waw menarik, aku jadi teringat sosok Rangga dalam film AADC, sepertinya dia orang yang introvert. hee..
    terus apa bedanya antara introvert dan introspektif?
    btw, bagus mbak tulisannya, yang pasti aku merindukan tulisan selanjutnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rangga yg penuh dengan teka-teki. Wkwk.
      Wah jadi PR nih, aku belum bisa jawab apa bedanya dari kedua itu, kalo jawab sekarang Takut ngawur, hehe. Tagih aku ya Mas!
      Terimakasih Mas, semoga selanjutnya juga bikin yg baca rindu (asalkan bukan rindu mantan)

      Hapus
    2. hah, rindu mantan ? that sound's really hard to me wkwkkkk...

      Hapus
  3. Aku introvert juga res. Aku juga Jomblo res. Mantap.. .keep writing yaaaa. Nice topic to be read anyway

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku tau kamu jomblo can, tapi baru tau kalo kamu introvert. Jadi, bener ga yg tak tulis? Enak jadi introvert yg jomblo.
      Thanks brooo! Semua ini karenamu 😂

      Hapus
  4. Nice writing res... Tulisan kamu ngalir banget... Ditunggu tulisannya tentang enaknya jadi jomblo... Biar atas ane bisa agak terangkat bebannya! Keep writinh yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. BTW aku juga udah lama jomblo sih, mungkin nanti aku akan menceracau lebih jauh tentang enaknya jadi jomblo (biar kawan kita di atas semakin terangkat bebannya).
      Thanks man! Semoga aku tabah menjalani minggu2 selanjutnya :""

      Hapus
  5. Wahh suka banget sama tulisanmu Res, aku jadi lebih menyayangi sisi introvertku.. walaupun sekarang aku pelan pelan jadi ambivert. Relatable banget buat aku.. tetep semangat nulis ya Reska!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aaah Novaa, terimakasih ehehw. Sisi introvertmu memang harus disayangi lebih Nov, biar dia ga kesepian :"""
      Thanks Nov! Semangat Nulis! Hihi

      Hapus
  6. Wew mba blogger cie introvert :D

    BalasHapus
  7. Areska, topik tentang menjadi introvert ini sebenernya masuk list topik tulisanku juga wkwkwkw, tapi tulisanmu sudah sangat mewakili apa yang pengen aku tuliskan. Heheh. Menjadi introvert yang "berani" membuka diri itu sebuah proses yang sangat panjang dan susah banget. Aku kalau cerita ke orang bahwa aku adalah orang yang introvert pasti nggak ada yang percaya karena frame sering ngomong dan usaha membuka diri pada kondisi2 tertentu akhirnya menimbulkan kesan "cerewet" dan "ekspresif". hihi. Btw, aku suka banget sama gaya menulis seperti ini. Ini tulisan ringan yang sangat menarik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihihi, awalnya aku bingung nulis apa mba, terus habis ngobrol sama temen tentang topik ini hehe
      Betul mba, susaaah bangeeet buat bisa membuka diri, meskipun sama temen deket aja masih enggan, berat, akhirnya gajadi kan. Wkwkwk
      Terimakasih mbaa, ini tulisan pertama ku yg berani tak publish hehe, balik lagi, publish tulisan aja susah ngumpulin keberanian, wkwkwk
      Thanks mbak!

      Hapus
  8. kalo aku termasuk apa dong res? hahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalo kamu termasuk cream coklat di Oreo, dikasih sekeranjang juga aku ga nolak. Wkwkwk

      Hapus
    2. kok lari dri pembhasan res? 😂😂

      Hapus
    3. Aku kan suka gitu Shan, lari dari kenyataan wkwk

      Hapus
  9. Tulisan yang Bagus mbak reska. Awalnya aku pikir aku itu ekstrovert, tpi setelah baca tulisan ini, ada beberapa kebiasaan dan kecenderunganku yang sesuai dengan golongan introvert. Ah sudahlah. Anyway, it's such very nice writting..

    BalasHapus
    Balasan
    1. hihihi, pasti ada yang nyampur gitu ya mbak?
      BTW terimakasih mbak sudah mampir hehe

      Hapus
  10. Reees, can I say that I felt the same as you? Haha. Aku tuh ngerasa introvert-cerewet juga kayak kamu, setuju nggak sih? And plus, jomblo! Hahaha.

    BalasHapus
  11. Reees, can I say that I felt the same as you? Haha. Aku tuh ngerasa introvert-cerewet juga kayak kamu, setuju nggak sih? And plus, jomblo! Hahaha.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yes you can, Din! hahaha
      iya kamu memang introvert-cerewet (banget) wkwk. Pas baru kenal pasti dikiranya menengan, padahal, beuuhhh kalo udah kenal, wkwk.
      Jomblo nya gak usah banter-banter sist, takut ada yang nyamperin nanti. wkkw

      Hapus
  12. aku pernah nonton youtube untuk nge-test, apa aku introvert ato ekstrovert.
    dan bener, gak ada yang namanya manusia introvert sama ekstrovert.
    karena menurutku, dunia ini panggung sandiwara dan hanya di "rumah" yang bisa lepas topeng.
    jadi, sesuai karakter dan peran, introvert dan ekstrovert tinggal pilih. setiap cast punya 'style' masing-masing.
    nice post ^,^

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyups, betul sekali mbak, label-label itu hanya sebagai peran kita di panggung. bebas berekspresi dengan style masing-masing selagi tidak merugikan hehe
      thanks mbak sudah mampir hehe

      Hapus
  13. Kupikir aku seorang introvert, ternyata aku seorang kapiten 😶

    BalasHapus

Posting Komentar